Related Articles



VERTIGO


Pendahuluan
     Vertigo berasal dari kata latin vertere yang berarati memutar. Vertigo di dalam kamus bahasa diterjemahkan dengan pusing, untuk dizzy/dizziness dan giddy/giddiness yang artinya ganar atau gayang.1 Pusing dalam arti sehari-hari mencakup pengertian yang luas di dalam masyarakat, merupakan masalah yang sangat sering di jumpai dan cukup menyebabkan penderitaan pada pasien. 2 

Definisi
     Vertigo adalah sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh  atau lingkungan sekitarnya dengan gejala lain yang timbul, terutama dari jaringan otonomik yang disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan tubuh oleh berbagai keadaan atau penyakit. 3,4,5

Klasifikasi
     Berdasarkan anatomi penyebab vertigo dapat dibedakan  atas 2 bentuk vertigo: 1,2,3,4,5
1.      Vestibulogenik (vertigo sistematis / vertigo perifer) yaitu vertigo yang disebabkan oleh kelainan sistem vestibular yaitu labirin, nervus VIII atau inti vestibularis.
a.       Primer: motion sickness, benign paroxysmal positional vertigo, meniere disease, neuronitis vestibular, drug induced.
b.      Sekunder: migren vertebrobasiler, insufisiensi vertebrobasiler, neuroma akustik.
2.      Non vestibuler (vertigo non sistematis / vertigo sentral) yaitu vertigo yang disebabkan oleh kelainan sistem saraf pusat, bukan oleh kelainan sistem vestibular perifer.
a.       Mata: paresis otot mata, kelainan refraksi, glaukoma
b.      Proprioseptik: pelagra, anemia pernisiosa, alkoholisme, tabes dorsalis.
c.       Sistem saraf pusat:
1.      Hipoksia serebri: hipertensi kronis, arteriosklerosis, anemia, hipertensi kardiovaskuler, fibrilasi atrium paroksismal, stenosis aorta dan insufisiensi, sindrom sinus karotis, sinkope, hipotensi ortostatik, blok jantung.
2.      Infeksi: meningitis, ensefalitis, abses, lues.
3.      Trauma
4.      Tumor
5.      Migren
6.      Epilepsi
d.      Kelainan endokrin: hipotiroid, hipoglikemi, hipoparatiroid, tumor medula adrenalis, keadaan menstruasi, hamil, menopause.
e.       Kelainan psikoneurosis

Kriteria Diagnostik
     Vertigo merupakan suatu sindroma atau kumpulan gejala subjektif (symtoms) dan objektif (sign) dari gangguan alat keseimbangan tubuh.1,
1.      Gejala subjektif
a.       Pusing, rasa kepala ringan
b.      Rasa terapung, terayun
c.       mula
2.      Gejala objektif
a.       Keringat dingin
b.      Pucat
c.       Muntah
d.      Sempoyongan waktu berdiri tau berjalan
e.       Nistagmus
Gejala tersebut di atas dapat diperberat oleh perubahan posisi kepala
3.      Dapat disertai gejala berikut: kelainan THT, mata, saraf, kardiovaskuler, penyakit Dalam lainnya, psikis, dan obat-obat ototoksik

Kriteria diagnostik vertigo ditegakkan berdasarkan yaitu:1,3
A.    Anamnesis
1.      Keluhan pasien
2.      Anamnesis khusus vertigo
3.      Anamnesis umum
4.      Anamnesis intoksikasi/ pemakaian obat-obatan
B.     Pemeriksaan Fisik
1.      Umum: keadaan umum, anemia, tekanan darah berbaring dan tegak, nadi, jantung, paru, abdomen.
2.      Pemeriksaan neurologis umum: kesadaran, saraf-saraf kranial seperti visus, kampus, okulomotor, sensori dimuka, otot wajah, pendengaran dan menelan.
C.     Fungsi Motorik (kelumpuhan ekstremitas) dan fungsi sensorik (hipestesi, parestesi).
Pemeriksaan khusus oto neurologis
1.       Fungsi vestibuler/serebelar
a.       Tes Nylen Barany
b.      Tes kalori
c.       Tas Romberg, tandem gait, past pointing test, tes fukuda
2.      Fungsi pendengaran
a.       Tes garpu tala
b.      audiometri
D.    Pemeriksaan Penunjang
1.      Pemeriksaan laboratorium: darah rutin, kimia darah, urin, dan pemeriksaan lain sesuai indikasi
2.      Pemeriksaan Radiologi: foto tulang tengkorak leher, Stevers (pada neurinoma akustik)
3.      Pemeriksaan neurofisiologi: elektroensefalografi (EEG), elektromiografi (EMG)
4.      Pemeriksaan Neuro-imaging: CT Scan kepala, pnemoensefalografi, Transkranial Doppler

Penatalaksanaan
Adapun penatalaksanaan vertigo, yaitu:1,3
1.      Terapi kausal
2.      Terapi Simptomatik:
a.       Ca-entry bloker: Flunarisin (sibelium) 3x5-10 mg/hari
b.      Antihistamin: Cinnarizine 3x25mg/hari, Dimenhidrinat (Dramamine) 3x50mg/hari
c.       Histaminik: betahistine (meriston) 3x8mg
d.      Fenotiazine: chlorpromazine (largatif) 3x25mg/hari
e.       Benzodiazepine3x2-5mg/hari
f.       Antiepileptik: carbamazepine (tegretol) 3x200mg/hari, Fenitoin (Dilantin) 3x100mg/hari
g.      Metoclopramide (Primperan, Raclonid) 3x10 mg/hari
3.      Terapi rehabilitasi
DAFTAR PUSTAKA

1.      Joesoef AA. Vertigo. Dalam: Harsono, editors. Kapita Selekta Neurologi. Yogyakarta: FK UGM,2003.341-59.
2.      Davey P. Gejala Neurologis Umum. Dalam: At a Glance Medicine. Jakarta: Erlangga,2002.91-3.
3.      SMF saraf RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Vertigo. Dalam: Standar Pelayanan Medis.Pekanbaru, 2007.91-3.
4.      Adam RD, Victor M. Dizziness and Vertigo. In: Principles of Neurology. 3th Edition. New York: McGraw Hill, 1985. 218-29.
5.      Duus P. Gangguan Sistem Vestibular. Dalam: Suwono WJ, editors. Diagnosis Topik Neurologi, Anatomi, Fisiologi, Tanda, Gejala. Edisi 2. Jakarta: EGC, 1996. 126-27.

1 comments

  1. Unknown // 25 September 2014 at 22:36  
    This comment has been removed by a blog administrator.